Pengusaha Qatar Sangat Tertarik Investasi di Indonesia
Teropongnusa.com, Jakarta -
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Timur Tengah mengadakan
Indonesia - Qatar Business Forum untuk menjajaki peluang bisnis dan peningkatan
kerjasama perdagangan dan investasi di kedua negara. Acara ini berlangsung pada
Rabu, 18 Oktober 2017 di Ritz Carlton, Mega Kuningan-Jakarta.
Indonesia-Qatar
Business Forum dilaksanakan sebagai bagian dari agenda kunjungan Emir
Qatar, Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani ke Indonesia yang
juga membawa delegasi yang terdiri dari 43 pengusaha terkemuka Qatar.
Seperti
diketahui, saat ini Qatar menghadapi blokade oleh beberapa negara Arab seperti
Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir yang memutuskan hubungan
diplomatik. Berkenaan dengan hal ini, Kadin menilai pengusaha nasional memiliki
peluang yang besar untuk dapat membina kerjasama, sehingga diharapkan pengusaha
Indonesia dapat melihat peluang di balik persoalan blokade yang menimpa Qatar
saat ini.
Potensi
ekspor ke Qatar sangat besar mengingat negara tersebut tengah melakukan
pembangunan untuk mendukung Piala Dunia 2022. Qatar memerlukan material
bangunan seperti semen dan besi. Selain itu, sedikitnya ada produk barang lain
yang dibutuhkan seperti kertas, makanan jadi, kaos dalam, mesin jahit, briket,
ikan segar, ayam potong juga obat-obatan. Itu di luar produk utama yang biasa
diekspor.
Dampak
blokade yang dilakukan negara sekitar membuat Indonesia tak bisa lagi mengirim
barang melalui Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, namun bisa dilakukan melalui
Oman.
Sepanjang
2016 nilai ekspor Indonesia ke Qatar mencapai 900 juta dolar AS. Sementara
hingga pertengahan 2017, nilai ekspor Indonesia ke negara tersebut mencapai
sekitar 700 juta dolar AS.
Selain
itu, Kadin Komite Tetap Timur Tengah meminta pemerintah segera membuat
perjanjian kerjasama perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan negara
Timur Tengah (Timteng). Tujuannya untuk menggenjot misi perdagangan ke negara
jazirah Arab. Selama ini belum ada perjanjian kerjasama perdagangan bebas dengan
negara-negara Timur Tengah. Sehingga, biaya ekspor saat ini masih terbilang
cukup mahal.
Wakil
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Erwin
Aksa mengatakan, Bisnis Forum bertujuan sebagai business matching,
networking, dan saling mencari peluang usaha.
“Saya
kira bisnis forum semacam ini sangat penting untuk dieksplorasi dan diperdalam,
bukan hanya sekedar pertemuan, tapi harus ada langkah-langkah kongkrit yang
dilakukan,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Erwin Aksa.
“Saya
kira Qatar adalah negara yang paling kongkrit, karena kalau kita melihat Qatar
saat ini adalah sebagai pemegang saham mayoritas PT Indosat Ooredoo,
kemudian mereka juga sudah invest di perbankan di Indonesia. Juga mereka sangat
serius mengembangkan sektor perbankan. Saya kira untuk peluang-peluang usaha
lain mereka sangat tertarik, tetapi tentunya persiapan dan juga perizinan harus
diperbaiki,” tandasnya.
“Dan yang
tidak kalah penting, bahwa kawan-kawan kita dari Timur Tengah ini sangat ingin
masuk ke Indonesia, karena melihat karakteristik dan juga unsur daripada
hubungan relasi emosional yang sangat dalam,” imbuh Erwin Aksa.
Di tempat
yang sama, Muhammad Bawazeer, Ketua Komite Permanen Kadin untuk wilayah Timur
Tengah dan negara-negara OKI, menjelaskan bahwa dalam pertemuan ini dicapai
beberapa kesepakatan investasi pengusaha Qatar di berbagai bidang, seperti
pembangunan pelabuhan, pengembangan perikanan dan transportasi. "Tadi
telah ditandatangani beberapa nota kesepahaman atau MOU antara beberapa
perusahaan Qatar dan Indonesia disaksikan langsung oleh menteri perdagangan RI,
Bapak Enggartiasto Lukito. Qatar akan investasi di beberapa bidang antara lain
pembangunan pelabuhan dan transportasi," jelas Bawazeer yang juga sebagai
Ketua Panitia Pelaksana Bisnis Forum ini. (YH/Red)