Orang Gila di Jakarta Membludak, Pemprov Siapkan RS Khusus
Teropongnusa.com, JAKARTA -- Ibukota negara DKI Jakarta, kian kebanjiran`pengidap
gangguan jiwa. Hal itu didasari atas data Dinkes DKI
Jakarta, yang menyatakan bahwa tiap tahun orang dengan masalah kejiwaan (ODMK)
dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bertambah hingga 5 persen.
Pada 2016, jumlah penyandang gangguan jiwa mencapai 2.283 orang, meningkat
dibanding 2015, berjumlah 1.515 orang. Jumlahnya yang terjaring oleh Dinas
Sosial DKI Jakarta sepanjang tahun lalu menempati peringkat kedua di antara
para penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Psikolog Forensik dari Universitas Indonesia, Reza Indragiri Amriel,
mengatakan, gangguan kejiwaan menjadi salah satu
konsekuensi bagi setiap orang yang hidup di kota besar, terutama di Jakarta.
Menurutnya, atmosfer hidup di kota besar kerap membawa dampak tersendiri bagi
psikologi seseorang.
"Kota besar seperti di Jakarta, terkadang menghadirkan tekanan yang
berpengaruh pada psikologi seseorang. Terlebih, kondisi pribadi seseorang yang
kerap mendapatkan masalah tentu berpengaruh pada kejiwaan," katanya di
Jakarta, Senin (11/12/17).
Faktor lingkungan juga berpengaruh pada kondisi kejiwaan seseorang.
Ditengah persaingan, maupun tekanan batin yang hadir ditengah masyarakat,
secara tak langsung dapat memberikan pengaruh pada
kejiwaan seseorang.
"Tak hanya timbul melalui persoalan seperti stress, depresi, dan
beberapa hal lainnya, kondisi lingkungan kerap berpengaruh pada kejiwaan
seseorang. Adanya persaingan yang negatif juga menjadi faktor yang mendatangkan
tekanan bagi seseorang," ujar dia.
Ia menilai, kondisi ini mesti menjadi perhatian serius semua pihak. Sebab
berdasarkan pengamatannya, kebiasaan yang ada selama ini, publik justru kerap
mencemooh mereka, ketimbang memberikan perhatian untuk pembinaan. "Perlu
perhatian dari pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan orang
gangguan jiwa," ujar dia. (ht-in/red)