Tips Hidup Sehat di Jaman Hoax
Teropongnusa.com,
Jakarta - Jaman now adalah jaman hoax. Semua pihak berperan membesarkan volume
hoax. Semua kalangan jadi pabrik hoax. Ada yang sadar, ada yang tidak, ada yang
berbayar, ada yang gratis.
Bagi
sebagian kalangan hoax sumber berkah, bagi sebagian lagi hoax adalah kesialan.
Bagi sebagian hoax penting, bagi sebagian lagi hoax merugikan.
Yang
pasti, cepat atau lambat hoax pasti menghancurkan kemanusiaan dan peradaban
manusia dan kemanusiaan, menghancurkan dirimu, keluargamu, dan bangsamu...
Oleh
karena itu, seluruh warga harus berperan aktif dalam menghambat perkembangan
virus hoax tersebut. Beberapa tip hidup sehat tanpa hoax, sebagai berikut:
1.
Maksimalkan penggunaan pikiran dan akal sehat selalu, saat sebelum, sedang, dan
pasca memproduksi informasi.
2.
Buatlah informasi dari segala peristiwa, hanya yang Anda saksikan dan alami
sendiri, bukan dari cerita orang lain, walau dari orang terdekat atau
kepercayaanmu sekalipun.
3.
Ungkapkan sedetail mungkin segala yang Anda ketahui, yang dilihat, yang
dipikirkan, dan wajib memenuhi unsur 5W plus 3H (who, what, where, when, why,
dan how many, how much, dan how does it happen).
4. Jika
terpaksa, gunakanlah referensi terpercaya sebagai sumber informasi pendukung
(sekali lagi pendukung) bagi informasi yang sedang dibuat.
5.
Maksimalkan penggunaan pikiran dan akal sehat saat sebelum, sedang, dan sesudah
menyebarkan informasi, teristimewa saat meneruskan (forward) informasi dari
pihak lain.
6. Gunakan
formula berikut saat menyebarluaskan informasi, juga saat meneruskan (forward)
informasi ke publik menggunakan media massa, media sosial, maupun jejaring
pertemanan lainnya. Formula itu adalah:
Langkah
1: jika informasinya benar, (faktual, tepat, akurat, detil), silahkan lanjut ke
langkah ke-2; jika informasinya tidak benar, langsung delete.
Langkah
2: jika informasinya penting bagi orang lain/publik, silahkan lanjut ke langkah
ke-3; jika informasinya tidak penting, langsung delete.
Langkah
3: jika informasinya bermanfaat, berguna bagi orang/warga lainnya, silahkan
lanjut ke langkah ke-4. Jika tidak bermanfaat, langsung delete saja.
Langkah
ke-4: jika Anda bisa dikonfirmasi (bisa memberikan jawaban atau penjelasan)
tentang hal-ihwal informasi yang akan disebarkan, silahkan disebarluaskan; jika
tidak bisa memberikan penjelasan, maka simpanlah informasi tersebut di memori
atau di perangkat penyimpanan informasi Anda sendiri.
Penulis:
Wilson Lalengke PPWI