Teropongnusa.com,
Korea — Kim Jong-Un,
menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang menginjakkan kaki di Korea Selatan
sejak berakhirnya perang pada 1953, dengan melintasi garis militer yang
membelah semenanjung Korea.
Lawatan
yang dimulai Jumat (27/04) ini sekaligus menandai pertemuan puncak pertama
kedua negara selama kurun lebih dari satu dekade terakhir.
Kim Jong-un berjalan melewati garis demarkasi
di zona demiliterisasi (DMZ) untuk menemui Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Pada momentum simbolik itu, di perbatasan, pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in
berjabat tangan erat dengan Kim Jong-un.
Tak lama
kemudian kedua pemimpin negara, yang secara teknis masih dalam keadaan
berperang karena tidak ada perjanjian yang mengakhiri perang Korea, menggelar
pembicaraan.
Dalam
perjumpaan pembuka yang hangat itu Kim jong-un mengatakan dia berharap
terjadinya diskusi-diskusi ‘blak-blakan’ di antara mereka.
Beberapa
bulan yang lalu Korea Utara selalu dalam retorika perang, tetapi sekarang
mereka mungkin akan membahas perjanjian damai dan kesepakatan senjata nuklir.
Sebagian
besar fokus KTT telah disepakati sebelumnya, tetapi banyak pengamat tetap
sangat skeptis tentang tawaran Korea Utara untuk menghentikan pengembangan
senjata nuklir.
Betapa
pun, seluruh Korea Selatan terpaku saat pemimpin kedua Korea berjabat tangan di
kedua sisi perbatasan di zona demiliterisasi yang membagi kedua negara.
Publik kemudian dikejutkan pemandangan lain:
Kim Jong-un mengajak sejawatnya presiden Korea Selatan untuk melangkahkan kaki
sebentar ke belakang, melintasi garis demarkasi ke Korea Utara, sebelum
keduanya berbalik kembali ke Korea Selatan – sambil berpegangan tangan.
Itu adalah
momen yang tampaknya tidak dirancang dalam peristiwa yang susunan acaranya
direncanakan sangat rinci itu.
Sesi pertama telah selesai dan keduanya makan
siang secara terpisah. Kim Yong-un kembali ke Korea Utara dengan limusin hitam
yang dijaga ketat untuk makan siang. Dia akan menyeberang kembali ke perbatasan
di sore hari untuk melanjutkan diskusi.
Sejarah
baru dimulai
Kedua
pemimpin disambut oleh pasukan penghormatan dalam kostum tradisional di sisi
Korea Selatan. Keduanya kemudian berjalan ke Wisma Perdamaian di Panmunjom,
sebuah kompleks militer di zona demiliterisasi (DMZ) antara kedua negara.
“Sebuah
sejarah baru sekarang dimulai – di titik awal sejarah dan era perdamaian,”
demikian pesan yang ditulis Kim Jong-un di buku tamu di Wisma Perdamaian.
Pertemuan pertama di antara para pemimpin kedua Korea dalam lebih dari satu
dekade itu juga diselingi oleh momen-momen yang lebih ringan. Kim Jong-un
bergurau bahwa ia membawa sejumlah mie dingin Korea Utara yang terkenal itu
untuk KTT ini.
“Saya
harap Anda benar-benar akan menikmati mie yang kami bawa,” katanya santai
kepada pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in.
Gedung
Putih mengatakan pembicaraan itu memunculkan harapan akan terjadinya kemajuan
menuju perdamaian dan kesejahteraan. KTT Korea dipandang sebagai pendahuluan
untuk pertemuan yang diagendakan antara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald
Trump, langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya: tidak pernah ada presiden
AS yang masih menjabat yang bertemu dengan pemimpin Korea Utara.
Penulis:
BBC-SIR
Editor: Red