Pangdam IV/Diponegoro Tinjau Korban Gempa Kalibening Banjarnegara
Teropongnusa.com,
Banjarnegara - Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., pada
Minggu (22/4/2018) meninjau kondisi korban gempa Kalibening Banjarnegara.
Dengan
didampingi Danrem 071/Wk Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M., Askasdam
IV/Diponegoro, para Dan/Ka Balak Aju Kodam IV/Diponegoro, dan Dandim 0704/Bna,
Pangdam IV/Diponegoro meninjau secara langsung kondisi warga masyarakat dan
bangunan rumah warga maupun sarana dan prasarana lain yang ada di lokasi korban
gempa Kalibening Banjarnegara.
Gempa
bumi yang terjadi di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara pada Rabu
(18/4/2018) pukul 13.28 WIB berkekuatan 4,4 SR, Lintang 7,21 LS, Bujur 109.65 BT,
kedalaman 4 Km ini, mengakibatkan kerusakan infrastruktur bangunan rumah,
fasilitas umum dan korban jiwa meninggal dunia serta luka.
Korban
meninggal dunia 2 orang atas nama Asep (13) warga Desa Kasinoman dan Ny. Kasri
(100) warga Dusun Bakalan Desa Kertosari. Korban luka 21 orang dan hingga saat
ini jumlah pengungsi yang terdata 908 KK atau 3,506 jiwa. Desa Kasinoman (314
KK, 1.293 jiwa), Desa Kertosari (178 KK, 534 jiwa), Desa Plorengan (46 KK, 168
jiwa), Desa Sidakangen (151 KK, 613 jiwa), Desa Kalibening (48 KK, 180 jiwa),
Desa Karanganyar (149 KK, 650 jiwa), Desa Majatengah (4 KK, 15 jiwa), Desa
Kalisat Kidul (18 KK, 53 jiwa).
Dandim
0704/Bna Letkol Inf Bagas Gunanto, A.Ks., mengatakan bertambahnya jumlah
pengungsi dikarenakan adanya sanak saudara atau kerabat yang tinggal diluar
kota kembali ke desanya untuk menengok keluarga yang terdampak bencana.
Sedangkan
kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak antara lain, bangunan
rumah di Desa Kertosari 44 unit rusak berat, Desa Kasinoman 94 unit (Rusak
Ringan 48 unit, Rusak Sedang 16 unit, Rusak Berat 30 unit), Desa Plorengan 52 unit (Rusak Ringan 40 unit,
Rusak Sedang 7 unit, Rusak Berat 5 unit),
Desa Sidakangen 11 unit (Rusak Ringan nihil, Rusak Sedang 8 unit, Rusak
Berat 3 unit), jumlah total rumah yang rusak 201 unit (Rusak Ringan 88 unit,
Rusak Sedang 31 unit, Rusak Berat 82 unit).
Sedangkan
fasilitas umum, 1 unit Masjid di Desa Plorengan, 1 unit Masjid di Desa
Kertosari, 1 unit Masjid di Desa Kasinoman, 1 unit Mushola di Desa Kasinoman,
Gedung SMPN 2 Kalibening dan SDN 1 Kasinoman.
Disamping
itu, Dandim 0704/Bna juga menyampaikan personel yang terlibat dalam tanggap
darurat pasca gempa Kalibening 843 orang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD
Banjarnegara dan Pekalongan, Dinkes, organisasi kemasyarakatan dan pemuda serta
organisasi sosial dan relawan.
"Dalam
tanggap darurat pasca gempa ini, upaya dan tindakan yang telah dilaksanakan
menyiapkan personel dan material, mendirikan dapur umum, mendirikan pos
kesehatan, menyiapkan tempat-tempat pengungsian, dan meleksanakan kegiatan
rapat koordinasi bersama unsur terkait dalam pelaksanaan penanganan di lokasi
yang terdampak bencana," ujarnya.
Untuk
dukungan logistik, lanjutnya. Kebutuhan pokok untuk para pengungsi terpenuhi
dari sumbangan para donatur dari berbagai kalangan masyarakat serta instansi.
"Untuk
logistik, masih ada beberapa kebutuhan pokok yang diperlukan seperti air
mineral, beras, minyak goreng, lauk pauk, alat tidur, tikar, selimut, alat
mandi, detergen, LPG, perlengkapan bayi, terpal, susu balita serta pampers
dewasa dan bayi," ungkapnya.
Sementara
itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.M., dalam
peninjauannya menyampaikan kedatangannya ke lokasi bencana alam gempa untuk
melihat sebagaimanakah situasi dan kondisi masyarakat yang terdampak gempa dan
untuk memastikan perlakuan bantuan kepada masyarakat terdampak gempa ini.
"Alhamdulillah,
saya dapat melihat secara keseluruhan di masing-masing titik. Hampir seluruh
komponen dan elemen masyarakat yang ada diwilayah ini, membantu mengatasi
masalah awal yang ada di daerah ini," terang Pangdam IV/Diponegoro.
Terkait
dengan instruksi dalam penanganan tanggap darurat pasca gempa ini, pihaknya
sudah berkoordinasi dengan Pemda dalam hal ini Pemprov Jawa Tengah dan Pemkab
Banjarnegara untuk mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki untuk bisa
mempercepat proses evakuasi kemudian membersihkan rumah-rumah yang hampir semua
rumah dan bangunan yang ada kondisinya sangat parah.
"Membantu
pengungsi supaya dalam tinggal di rempat pengungsian ini tidak ada
permasalahan. Alhamdulillah bantuan dari semua komponen masyarakat luar biasa,
baik dalam membantu membersihkan bangunan maupun membantu masyarakat
pengungsi," ujarnya.
Pada
kesempatan yang sama dalam jumpa persnya, Pangdam IV/Diponegoro mengungkapkan
untuk mempercepat pemulihan disini, TMMD tidak menutup kemungkinan dapat
dialihkan disini. Dan dapat pula melalui Bhakti TNI ataupun Karya Bhakti, akan
difokuskan di daerah seperti ini.
"Disini
kita akan lakukan kegiatan karya bhakti secepatnya. Nanti Kodam juga akan
kerahkan disini, karena ini bukan pekerjaan jangka pendek tetapi jangka panjang
dan harus terus melaksanakan bantuan," terangnya.
Tentang
Relokasi, Pangdam IV/Diponegoro menyampaikan, semua yang sudah direncanakan
pemda pasti kita dukung, termasuk misalkan ada relokasi. Akan tetapi, mengingat
dan melihat kondisi daerah sini juga, harapannya semua seperti ini.
"Relokasi
kok kayanya sangat sulit, semua daerah relatif sama, cuma kita mendorong supaya
dalam relokasi rekonstruksi nanti, konstruksi-konstruksi yang akan dibangun
betul-betul sesuai konstruksi untuk menahan bencana. Masyarakat yang di edukasi
untuk bisa membangun ini," katanya.
"Ya
memang biayanya mahal, tapi apa boleh buat. Tapi kan ada bangunan-bangunan yang
ada tidak membutuhkan biaya besar tapi tahan gempa, seperti yang sudah ada di
wilayah Yogyakarta," terangnya.
Disamping
hal tersebut, Pangdam IV/Diponegoro juga menghimbau kepada seluruh masyarakat,
agar tetap waspada dan berhati-hati serta masyarakat diminta mengikuti semua
petunjuk dari petugas yang ada dilapangan.
"Insya
Allah, kalau kita semua mengikuti petunjuk dan arahan petugas dilapangan,
korban yang tidak perlu bisa kita hindari," pungkasnya. (Red).