Jalin Kebersamaan, Penyandang dan Pemerhati Tunarungu Magetan Gelar Pertemuan
Teropongnusa.com,
Magetan – Untuk menjalin kebersamaan dan rasa kekeluargaan, penyandang dan
pemerhati Tunarungu Magetan menggelar pertemuan.
Pertemuan yang
dihadiri sejumlah penyandang dan pemerhati Tunarungu ini digelar di kediaman H.
Samijan, Jalan Magetan-Ngariboyo, Desa Babatan, Kecamatan Ngariboyo pada Senin
malam (07/05/2018).
Sebagai tuan rumah
sekaligus pemerhati Tunarungu, H. Samijan mengatakan para penyandang Tunarungu
yang berada di Magetan saat ini belum memiliki wadah, jadi jika dibuatkan
sebuah komunitas itu sangat tepat.
“Alhamdulillah,
pada malam hari ini bisa digelar pertemuan sesama penyandang dan pemerhati
Tunarungu. Kami berharap selepas diadakan acara ini kedepannya bisa menyatukan
semua penyandang Tunarungu khususnya yang ada di Magetan,” jelas H. Samijan.
Masih kata H.
Samijan, harapan para penyandang Tunarungu yang khususnya berada di Magetan
agar pemerintah daerah bisa memperhatikan nasib mereka (penyandang tunarungu-red).
Menurutnya, selama ini mereka terlupakan dan kesempatan untuk meraih prestasi terhambat
karena keterbatasan mereka. H. Samijan mencontohkan, seperti kemarin untuk
pertandingan futsal di Solo harus berangkat dengan bekal dan persiapan sendiri.
Pemerhati lainnya,
H. Agus Pujianto juga mengatakan bahwa penyandang Tunarungu ini perlu diperhatikan
dan diberdayakan agar bisa hidup selayaknya manusia normal seperti yang lainnya.
![]() |
Tim Futsal saat bertanding di Solo |
“Kalau dilihat dari
kemampuan dan keahlian, sebenarnya mereka tidak jauh berbeda dengan layaknya
manusia normal. Mereka ada yang kerja menjahit, bengkel, bertani, wiraswasta
dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Sementara itu, dalam
pertemuan tersebut juga dibentuk struktur pengurus Tunarungu Magetan dan yang
terpilih sebagai ketua adalah Andik, sebagai wakil Andri sedangkan Saiful sebagai
Sekretaris. Dan untuk penanggungjawab sendiri yakni H. Samijan, Hj. Rohmah, H.
Agus Pujianto dan H. Imam Yudhianto.
Untuk diketahui, Tunarungu
adalah kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian maupun
seluruhnya, hal itu disebabkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh
alat pendengaran sehingga tidak dapat menggunakan alat pendengarannya
sehari-hari.
Penulis:
Denny Rubi