Macapat dan Lampah Budaya Topo Bisu Ada di Magetan, Kodim 0804/Magetan Sebagai Pelopor
TEROPONGNUSA.COM,
MAGETAN – Tidak seperti biasanya, pada Kamis (24/10) tradisi Macapat dan Lampah Budaya Tapa Bisu
kini bisa dilihat di Kabupaten Magetan. Pendopo Surya Graha adalah titik pusat
kegiatan ini. Sedangkan rute Lampah Budaya sendiri menyusuri Jalan Kemasan,
Merapi, Kawi, Jaksa Agung Suprapto dan kembali lagi di Pendopo Surya Graha.
Adapun
yang menjadi pesertanya adalah Bupati Suprawoto beserta jajaran Forkopimda,
Komandan Kodim 0804/Magetan beserta anggota serta perwakilan guru hingga
masyarakat umum. Bahkan istimewanya lagi Abdi Dalem Keraton Ngayogjakarta pun
hadir langsung di kesempatan kali ini.
Bukan
tanpa sebab, digelarnya tradisi ini selain untuk melestarikan budaya Jawa juga
untuk memperingati HUT TNI ke 74 dan HUT Kabupaten Magetan ke 344.
Selaku pelopor kegiatan, Komandan
Kodim 0804 Magetan, Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E., mengatakan,
rangkaian kegiatan tersebut digelar untuk membangkitkan kembali budaya Jawa
yang hampir hilang sekaligus sebagai ajang untuk menjaga kerukunan antar
masyarakat di Kabupaten Magetan.
“Acara ini
digelar untuk melestarikan budaya jawa yang hampir hilang dan tidak kalah
pentingnya adalah untuk menjaga kerukunan dan rasa persatuan kesatuan
masyarakat Magetan,” ucapnya.
Pihaknya
juga menuturkan jika ke depan nanti akan diadakan lagi maka sudah barang tentu
akan menggandeng berbagai komunitas budaya untuk turut serta melestarikan
tradisi Jawa tersebut.
“Ya
seperti yang dikatakan pak Bupati, nanti akan kita telaah, ketika banyak
memberikan manfaat kenapa tidak, kalau nanti dilaksanakan lagi tentunya kita
akan menggandeng berbagai komunitas budaya untuk turut serta melestarikan
budaya Jawa ini,” terangnya.
Sementara
itu, sekretaris Panghageng Panitro Puro Keraton Ngayogyakarta, KRT. Gondo Hadiningrat
menilai kegiatan yang digelar di Kabupaten Magetan ini sangat membanggakan. Bahkan
disamping masyarakat umum, TNI-AD 0804/Magetan juga peduli terhadap budaya Jawa
dengan mengambil peran sebagai pelopor acara.
“Ini
sangat membanggakan, artinya justru tidak hanya masyarakat umum ya, tapi ini
dimotori oleh TNI Angkatan Darat, kegiatan ini akan kita jadikan sebagai
oleh-oleh untuk Jogjakarta,” kata KRT Gondo Hadiningrat.
KRT Gondo
Hadiningrat berharap kepada Pemda Magetan khususnya Dinas Pariwisata, agar
memanfaatkan tradisi ini dalam kegiatan budaya dan pariwisata guna menarik
wisatawan baik dari dalam maupun luar Magetan.
Di tempat
yang sama, Bupati Magetan, Dr. Drs. H. Suprawoto, S.H., M.Si. menaggapi positif
kegiatan ini. Menurutnya lampah budaya merupakan bentuk perenungan diri melalui
tirakat atau lelaku, sekaligus memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
kabupaten Magetan ke depan menjadi lebih baik.
“Lampah
budaya itu kan dilakukan dalam rangka berdoa, bermunajat pada Tuhan Yang Maha
Kuasa dengan mengitari beberapa ruas jalan dengan berdoa agar kabupaten ini
menjadi lebih maju,” terangnya.(NYR)