Pasca Lolos Seleksi, Kandidat Perangkat Desa Dibanderol Rp 20 Juta Oleh Panitia
TEROPONGNUSA.COM,
MAGETAN - Tes tulis perangkat Desa Malang, Kecamatan Maospati, Kabupaten
Magetan usai digelar pada hari Senin, 23 Desember 2019 Kemarin.
Untuk
diketahui, Pemerintah Desa Malang membuka lowongan pengisian perangkat desa
dengan formasi Kaur TU dan Perencanaan, serta Kaur Keuangan. Setidaknya ada 45
peserta mendaftar untuk melakukan tes komputer mulai tanggal 13 s/d 20 Desember
2019.
Dari 45
peserta tes komputer, 29 orang dinyatakan lulus dan wajib melengkapi berkas
administrasi untuk mengikuti tes tulis. Namun dari 29 peserta hanya 28 orang
yang melengkapi berkas dan mengikuti tes tulis.
Setelah
digelar tes tulis, didapat 2 orang dengan nilai tertinggi yaitu Singgih
Prasetyo Adi di formasi Kaur Keuangan dan Joko Purnomo di formasi Kaur TU dan
Perencanaan. Dan ketiganya bakal dilantik pada 28 Desember 2019 mendatang.
Namun
terdengar kabar kalau sebelum pelantikan 2 orang yang lolos diminta menyiapkan
uang 20 juta untuk biaya pelantikan.
Ketika
dikonfirmasi awak media, Selasa (24/12/2019) salah satu peserta yang lolos
membenarkan hal tersebut, namun meminta identitasnya tidak disebutkan.
Sebenarnya dia merasa keberatan karena pada saat pembekalan sebelum dilakukan
tes tulis, Kepala Desa Malang menyebutkan semua biaya ditanggung oleh
pemerintah desa.
" Kemarin
setelah dinyatakan lolos tes tulis, kami berdua diminta panitia untuk tidak
pulang dulu, dua orang panitia yang juga selaku perangkat desa mengatakan
kepada kami untuk menyiapkan biaya pelantikan masing - masing Rp20 juta,"
ungkapnya.
" Ketika
saya tanya katanya gratis, mereka menjelaskan bahwa untuk pelantikan tidak
dianggarkan, anggaran hanya untuk pengisian perangkat saja." tambahnya.
" Sebenarnya
saya juga keberatan, kalau untuk sekedar pelantikan apakah membutuhkan biaya
sebesar itu, kalau per orang Rp 5 juta mungkin saya siap, saya anggap saja
sebagai syukuran,” pungkasnya.
Sementara
itu, Kepala Desa Malang, Sukardi mengaku, tidak mengetahui soal pungutan
tersebut. Pemerintah desa sudah menganggarkan Rp 53 juta untuk pengisian
perangkat Desa Malang.
"Semua
biaya sudah dianggarkan desa, dan mulai awal proses pengisian perangkat desa
sudah dilakukan secara jujur dan terbuka, semua panitia netral,” terang
Sukardi.
" Namun
saya tidak tahu kalau ada biaya itu, panitia belum ngomong sama saya, akan
segera saya panggil panitia untuk klarifikasi hal ini," tutupnya.