Minim Pasokan Air, Ribuan Tanaman Jeruk Pamelo di Tambakmas Mati Mengering
TEROPONGNUSA.COM,
MAGETAN – Minimnya pasokan air di area lahan, ribuan tanaman jeruk di Desa
Tambakmas, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan mati mengering. Hal itu
diperparah lagi saat musim kemarau dua tahun terakhir yang lebih panjang dari biasanya.
Salah
satu petani jeruk Pamelo, Wargiyanti, mengatakan selain air hujan, untuk mencukupi
kebutuhan air pada tanaman jeruknya hanya mengandalkan air pam saja dan itupun
untuk area yang terjangkau. Namun ketika musim kemarau yang lebih panjang di dua tahun terakhir membuat dirinya kesulitan mencukupi kebutuhan
air tersebut.
“Biasanya
menggunakan air pam, tapi itu untuk lahan yang bisa dijangkau. Sedangkan yang
lainnya hanya menunggu air hujan,” ungkapnya.
Ia
juga menjelaskan ratusan tanaman jeruk miliknya yang mati kering tersebut sudah
berusia puluhan tahun. Namun akibat peristiwa ini terpaksa dirinya harus
mengulang kembali dari awal dengan menunggu 5-6 tahun kemudian untuk bisa
dipanen.
“Pohon
yang mati itu saya tanam sejak 1994 sedangkan masa berbuah tiap pohon perlu waktu
sekitar 5-6 tahun,” terang Wargiyanti kepada media ini, Kamis (2/1).
Sementara itu, pendapatan sekitar Rp100 juta yang seharusnya dia terima kini menjadi sirna. Ditambah lagi untuk mencabut batang pohon yang mati, dirinya juga harus mengeluarkan biaya untuk upah pekerja.
Dia berharap, pemerintah segera mengambil tindakan terkait kebutuhan air ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Berdasarkan informasi, sebagian besar masyarakat Desa Tambakmas adalah petani jeruk Pamelo dan saat ini hampir semuanya mengalami hal yang sama.(NYR)
Berdasarkan informasi, sebagian besar masyarakat Desa Tambakmas adalah petani jeruk Pamelo dan saat ini hampir semuanya mengalami hal yang sama.(NYR)