Umat Islam Diajak Bamsoet Perangi Intoleransi dan Diskriminasi
TEROPONGNUSA.COM,
JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak umat Islam Indonesia terlibat
aktif memberikan andil besar dalam menyelesaikan permasalahan intoleransi
maupun diskriminasi, khususnya yang mengatasnamakan agama. Dalam The Future of
World Religions: Population Growth Projections 2010-2050, yang dikeluarkan
lembaga think tank asal Amerika Serikat PEW Research Center, memperlihatkan 87
persen atau sekitar 229.620.000 jiwa penduduk Indonesia beragama Islam.
Menempatkan umat Islam di Indonesia sebagai yang terbesar di dunia.
"Indonesia
merupakan generator mercusuar peradaban Islam dunia. Sebagai lima besar Ormas
Islam, MPR RI mengajak Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) untuk
terus menjadi rujukan umat dalam menjawab problematika kebangsaan. Khususnya,
dalam menyemai toleransi dan menghilangkan diskriminasi," ujar Bamsoet
saat menerima pengurus LDII, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa
(10/3/20).
Pengurus
LDII yang hadir antara lain Ketua Umum Prof. Dr. Ir. KH Abdullah Syam,
Sekretaris Roberto Sidauruk, Bendahara Hadi Amin, dan para Ketua antara lain
Prasetyo Sunaryo, Chriswanto Santoso, Iskandar Siregar dan Rathoyo Rasdan.
Kepala
Badan Bela Negara FKPPI ini juga memaparkan hasil survei Alvara Research Center
dalam 'Indonesia Moeslim Report 2019', yang memperlihatkan bahwa delapan dari
sepuluh umat Islam Indonesia menilai ideologi Pancasila dianggap sebagai
ideologi yang paling tepat untuk Indonesia dibanding ideologi berbasis agama
Islam. Temuan ini merupakan kabar baik. Menandakan moderasi dan toleransi umat
Islam Indonesia sangat tinggi, tak memaksakan kehendaknya kepada umat agama
lain.
"Umat
Islam menyadari bahwa Indonesia dibangun di atas pondasi keberagaman suku
bangsa dan agama. Bahkan karena kebesaran hati umat Islam jugalah, Piagam
Jakarta yang mejadi cikal bakal pembukaan Undang-Undang Dasar, dikoreksi dengan
menghapuskan tujuh kata dari frase Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Umat
Islam Indonesia telah menunjukan teladan kepada umat beragama lain di dunia,
bahwa mengedepankan nilai kemanusiaan merupakan pondasi utama terwujudnya
perdamaian," papar Bamsoet.
Wakil
Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, dari umat Islam Indonesia, dunia
menaruh harapan besar untuk mengambil hikmah atas berbagai perbedaan. Wajah
muram dunia yang akhir-akhir ini diwarnai intoleransi dan diskriminasi, seperti
yang terjadi di India, Amerika Serikat, maupun berbagai negara lainnya, tak
boleh dibiarkan berlarut.
"Sangat
penting bagi seluruh kalangan Ormas Islam bersuara lantang menyebarkan
perdamaian. Jangan sampai agama dijadikan alasan bagi manusia untuk saling
bertikai satu sama lain. Apalagi hingga memakan korban jiwa," pungkas
Bamsoet. (*)