Karena Keramahannya, Jumiran HD Kades Banjarejo Mampu Tarik Simpati Berbagai Kalangan
(Jumiran HD, Kades Banjarejo) |
TEROPONGNUSA.COM, MAGETAN – Memiliki sifat terbuka tentang apa yang sudah dikerjakannya, Kepala Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo, Jumiran HD mampu menarik simpati berbagai kalangan.
Hal itu bisa dilihat dari cara bersikapnya yang selalu ramah, senyum dan santun ketika berkomunikasi dengan orang lain, baik itu dengan warganya sendiri maupun dengan warga luar daerah. Bahkan dengan awak media sekalipun dirinya selalu membuka diri dan tidak ada yang ditutupi terkait kinerjanya selama menjadi Kepala Desa Banjarejo.
“Mbah Lurah Jumiran itu selama ini supel dengan rekan-rekan pemuda terutama kepada saya maupun media,” ujar Rohmad warga Desa Banjarejo.
Hal senada juga dikatakan Jamil, anggota salah satu ormas bahwa Kades Jumiran tidak membatasi diri antara satu sama yang lainnya sehingga terasa seperti keluarga.
“Saya sangat berterimakasih sama Mbah Jumiran yang menganggap kita sebagai keluarga besarnya dan juga mitranya,” ucap Jamil.
(Jumiran HD saat menerima tamu) |
“Kita juga baca berita teman-teman yang menulis bagus, berarti kan ada keterbukaan di Pemerintah Desa Banjarejo terkait keterbukaan informasi publik. Dan keramahan pun juga sudah kita rasakan saat bertemu beliau,” terang Zainul.
![]() |
(Kantor Kepala Desa Banjarejo) |
Sementara itu, Kepala Desa Banjarejo, Jumiran HD mengakui bahwa sikap tersebut memang dilakukannya karena baginya media apapun atau LSM itu dianggap sebagi mitra. Karena dirinya beranggapan bahwa jika tanpa mereka, perkembangan apapun di desa tidak akan dikenal hingga ke luar daerah.
“Prinsip saya, LSM atau media apapun itu mitra saya. Karena tanpa mereka, perkembangan apapun di desa itu tidak sampai dikenal di luar desa,” tutur Jumiran HD.
Dia pun juga berprinsip jika memang dirinya bersalah akan mengakuinya. Dan dia yakin jika merasa salah hingga mengakuinya dan mau memperbaiki maka pasti ada jalan keluarnya.
“Kalau memang saya salah saya mengakui salah. Dan saya punya keyakinan siapapun yang merasa salah dan mengaku salah dan mau memperbaiki pasti ada jalan keluarnya. Tapi kalau salah dan tidak mengakui salah ya otomatis mungkin siapapun akan merasa geter-geter (ketakutan-red),” tutup Jumiran. (NYR)