Lumpuh Total, Kondisi Atut Seorang Penderita Disabilitas Memprihatinkan
![]() |
Ket. Foto: Riduan A Karim, DPC PPWI Pulang Pisau bersama Atut |
TEROPONGNUSA.COM | PULANG PISAU - Nasib malang yang menimpa Atut (27)
penderita Disabilitas warga Jalan Darung
Bawan, RT 12, Desa Anjir Pulang Pisau, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten
Pulang Pisau ini membuat prihatin banyak
pihak.
Pasalnya,
selama puluhan tahun terakhir, Pemuda ini mengalami lumpuh total, bahkan
dilihat dari cacat fisik yang dialaminya kemungkinan besar tidak memiliki
harapan lagi untuk sembuh total seperti sediakala. Atut terlihat hanya mampu
berbaring di ruang tamu rumahnya yang beralaskan papan tanpa menggunakan alas
yang layak untuk tempat tidurnya.
Kondisi
Atut terlihat sangat memprihatinkan ketika disambangi beberapa Awak Media di rumah
kediamannya, Selasa 28 september 2021. Atut terlihat terbaring lemah dengan
kondisi tiarap tanpa mampu mengatakan apa-apa ketika tim mencoba berkomunikasi.
Menyambut
kedatangan para Awak Media, Dehen (65)
orang tua Atut ini sangat berharap uluran tangan para dermawan yang
merasa terpanggil untuk membantu meringankan beban keluarganya.
"Saya
sangat berterimakasih telah berkunjung ke sini menjenguk keadaan kami, anak
saya ini lumpuh total, untuk mengurus diri sendiri dia tidak mampu,” terang
Dehen.
Dirinya
menambahkan, bahwa selama puluhan tahun ini Atut sudah mengalami kelumpuhan
total, bagian kaki dan pinggang hampir tidak berfungsi lagi, bahkan jika harus
duduk di kursi roda sekalipun keadaan fisiknya sudah tidak memungkinkan lagi.
"Ini
bagian pinggang dan kakinya yang lumpuh, tidak bisa digerakkan sebagaimana
mestinya, duduk saja sudah tidak bisa, bahkan jika duduk di kursi roda juga sudah tidak bisa
lagi," lanjut Dehen.
Ketika dikonfirmasi
lebih jauh terkait masalah bantuan dari Pemkab setempat, dirinya mengaku bahwa
beberapa tahun lalu pernah menerima bantuan berupa uang tunai dari Dinas sosial
Kabupaten Pulang Pisau.
"Dulu
pernah menerima bantuan berupa uang tunai sebesar Rp.300 Ribu perbulan,
diperkirakan selama 2 tahun. Nnamun setelah itu
Atut ini tidak pernah ada lagi menerima bantuan apapun," ungkapnya.
Terkait
harapan terbesarnya hanya ingin memiliki tempat tidur yang layak buat anaknya
tersebut.
"Sampai
saat ini saya belum memiliki kemampuan untuk membelikan alas tidur yang layak
untuk anak saya ini, semoga suatu saat nanti bisa terwujud," harapnya.
(Agus)